23/05/2008 15:49 wib - Daerah Aktual
Tamzil Bersiap Ikuti Pilgub Dua Putaran
Semarang, CyberNews. Tim kampanye pasangan calon gubernur M Tamzil dan Abdul Rozaq Rais (Mutiara) memprediksi bahwa pilgub Jateng akan berlangsung dua putaran. Ketua Devisi Kampanye Mutiara Masruhan Samsurie menyatakan pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi guna pemenangan kandidat gubernur yang diusung koalisi PPP dan PAN itu.
Di atas kertas, pihaknya optimistis bakal menang mutlak pada delapan kabupaten/kota di Jateng. Hitungan itu didasarkan pada perolehan suara kedua partai pada pemilu 2004. Daerah mana sajakah itu? Politikus yang juga Ketua Fraksi PPP di DPRD Jateng itu menyebutkan bahwa Jepara, Demak, Pemalang, dan Kota Pekalongan merupakan basis PPP.
''Sementara untuk daerah Klaten, Boyolali, Sukoharjo, dan Karanganyar merupakan daerah PAN. Pada ke-8 daerah itu kami optimistis akan menang mutlak. Disamping itu, Mutiara juga telah memetakan akan menang fifty-fifty, berbagi suara dengan parpol lain pada tujuh daerah,'' kata dia, Jumat.
Tujuh daerah itu yakni Rembang, Kudus, kabupaten Magelang, Temanggung, Purbalingga, Sragen, dan Solo, dalam hitungan tim Mutiara akan bisa diraup 17-20% suara sah. Untuk daerah lain yang selama ini PPP dan PAN tak bisa mendongkrak suara atau tak masuk dalam jangkauan kedua partai, kata dia, akan didioptimalkan oleh Tim Relawan yang dibentuk M Tamzil dan adanya kelompok/pendukung kandidat ini seperti Naga Merah dan yang lain.
''Dengan hitungan semacam itu, minimal kedua pasangan ini bakal mendapatkan suara 25% sah. (Dengan adanya ketentuan bahwa pemenang harus memperoleh 30% suara sah--Red) Kami tak bisa mengingkari kemungkinan prediksi bahwa pilgub akan berlangsung dua putaran,'' imbuh pria yang juga duduk sebagai Ketua Litbang Mutiara ini.
Diantara empat pasangan kandidat lain, Mutiara lebih mewaspadai kekuatan pasangan Agus Soeyitno dan Abdul Kholiq Arief. Kekuatan pasangan ini, menurut Masruhan, yakni adanya figur orang muda yang bisa menjadi magnit bagi pemilih muda. Meski kalah start, sorot dia, konflik internal pada kedua pasangan ini relatif tidak ada.
''Kandaidat lain semacam Sukawi-Sudharto menghadapi pesoalan citra yang tersangkut hukum. Sedangkan Bibit-Rustri kami lihat tak begitu kokoh. Sementara Bambang-Adnan banyak hadapi persoalan, utamanya dengan kalangan NU dan kiai pondok,'' ujar mantan aktifis Lapesdam NU itu.
Jumat, Mei 23, 2008
Langganan:
Comment Feed (RSS)
|